Tuesday, November 9, 2010

Ganti Nama Demi Langgengkan Perkawinan

Agar Diterima oleh Lingkungan Suami 

Menurut psikolog Universitas Airlangga, Dra. Josephine M. J. Ratna, M. Psych, Psikolog, mengganti nama bukanlah masalah besar. Tapi jarang menjadi komitmen besar bagi pasangan menikah.

"Mungkin ada yang merasa nyaman kalau semuanya menggunakan family name dari suaminya. Sehingga memudahkan pengurusan dokumen-dokumen penting," kata Josephine.

Secara psikologis, seorang wanita memakai nama belakang suami, dengan harapan sosial dan diterima di lingkungan baru dengan peran baru.

"Layaknya sebuah status baru, harapan sosial tentulah mengandung konsekuensi bahwa si istri harus membuktikan kemampuannya," lanjut Josephine.

Ditambahkan Jo, sapaan kecilnya, pergantian nama sama sekali tidak menjamin sebuah perkawinan menjadi langgeng dan bahagia.

"Persoalan mengganti nama sebenarnya bagaimana kita mengartikannya saja. Karena diganti atau tidak, tidak ada jaminan sebuah perkawinan akan bahagia dan langgeng. Tapi sekali lagi itu merupakan pilihan setiap orang sehingga bagi yang tidak melakukannya, jangan menghakiminya," kata Jo.

Sumber:
Tabloid Wanita Indonesia

No comments:

Post a Comment