Sunday, January 11, 2009

Usia Empat Tahun, Stop Isap Jempol

BAGI beberapa anak, kegiatan mengisap jari atau jempol memberikan ketenangan. Maklum, usia satu hingga tiga tahun adalah masa oral. Pada saat ini, anak-anak akan berusaha mencari kenikmatan melalui mulut.

Namun, orang tua tak boleh membiarkan si mungil melanjutkan kebiasaan itu bila usia anak telah tiga tahun lebih.''Cara menghentikan kebiasaan itu bukan dengan dibentak ataupun dimarahi. Bakal membuat trauma. Dampaknya, si anak makin sulit menghilangkan kebiasaan mengisap jempol,'' papar Josephine Ratna, psikolog klinik dari RS Surabaya Internasional. Tak jarang, si kecil malah terus mengisap jempol, meskipun luka. Bahkan, ada yang cuek walaupun jarinya bau. ''Bagi anak tidak bau,'' tuturnya.

Nah, untuk menghilangkan kebiasaan itu, orang tua harus bijak. Bisa melalui penjelasan tentang arti bersih dan kotor. Apalagi, kata Josephine, pada usia 2,5 hingga 3 tahun, sudah terbentuk IQ (intelligence quotient). Kelompok umur tersebut sudah dapat mengerti penjelasan, meski tidak spesifik. ''Selain itu, anak-anak mulai masuk taman bermain. Kegiatan di sekolah dapat menjadi alat pengalihan perhatian,'' jelasnya.

Dia menambahkan, memberikan bahan yang berasa pahit di jari anak tidaklah salah. Tapi, anak tak boleh mengalaminya dengan terpaksa. Olesi si jempol dengan bahan tersebut ketika anak sadar dan tahu. ''Misalnya, membiasakan mengolesi body lotion dan tak menghilangkannya, meski sudah cukup lama. Sehingga, saat mengisap jempol, dia pasti melepaskannya karena merasa pahit,'' katanya.

Josephine menambahkan, orang tua hendaknya tak pelit memberikan reward kepada anak jika berhasil menghilangkan kebiasaan itu.(dio/nda)

Sumber:
Batam Pos, Minggu, 11 Januari 2009

No comments:

Post a Comment