Sunday, April 15, 2001

Mencurigai Mantan Pacar Istri

Harus Terbuka dan Percaya

Untuk menghindari agar tidak menimbulkan masalah di belakang hari, sebaiknya bila kita putus hubungan dengan pacar, harus ada komitmen. Berupa sikap bagaimana hubungan antara dua orang ini selanjutnya. "Apakah mereka akan menjadi teman, ataukah tidak usah berhubungan sama sekali," tutur Dra. Josephine M. J. Ratna, psikolog yang dosen di Fakultas Psikologi Unika Widya Mandala Surabaya ini.

Menurut Josephine, hidup manusia itu tidak hanya sekarang saja. Karena itu, bila kita putus hubungan dengan seseorang bukan tidak mungkin suatu saat kita akan bertemu lagi. Di sinilah pentingnya komitmen setelah putus itu harus kita lakukan.

Setelah kita putus dengan seseorang, lalu menjalin hubungan kembali dengan orang lain, ada baiknya kita terbuka dengan pasangan baru kita. "Keterbukaan itu tidak perlu terlalu mendetail, tapi cukup misalnya kita pernah dekat dengan si A, dan seterusnya," kata Josephine.

Kalau tidak cerita, bisa juga pada saat kita bertemu dengan mantan pacar, kita memperkenalkan dia pada pasangan kita bisa bermasalah. Tapi kalau pasangan tidak mempersalahkan, sebaiknya tidak usah menceritakan bagaimana hubungan kita dengan dia sebelumnya. Semua itu memang tergantung dari masing-masing pihak, dan sejauhmana keterbukaan dan kepercayaan masing-masing pasangan.

Sebenarnya mencurigai atau mencemburui mantan pacar suami atau istri itu tak perlu. Bila kita sudah memutuskan untuk menikah, semua masa lalu suami atau istri, itu adalah bagian dari masa lalu yang tidak perlu dipersoalkan.

Bila pasangan menyadari hal ini, maka curiga atau cemburu itu tidak perlu lagi. Menjalin hubungan sebagai teman dengan mantan pacar, boleh-boleh saja. Bahkan tidak jarang juga ada yang bisa menjalin hubungan bisnis dengan mantan pacar suami atau istri. Semuanya tergantung seberapa besar keterbukaan dan kepercayaan masing-masing pasangan. Selain itu, sejauh mana sikap pasangan itu terhadap mantan pacar suami atau istrinya. "Misalnya di hari-hari besar seperi Idul Fitri kita ingin mengirim kartu ucapan, mintalah izin suami atau istri, dan pakailah atas nama keluarga," kata Josephine.

Bila mantan pacar menelepon di kantor, sebaiknya juga cerita pada pasangan. Umumnya belum cerita, salah satu pasangan sudah khawatir atau takut dulu. Padahal tidak selalu demikian. Bila memang tidak ada apa-apa, tidak perlu takut. Bisa juga dengan cara lain, misalnya, meminta mantan pacar untuk menelepon di rumah, di saat suami ada, sekaligus sambil kenalan.

"Dengan begini hubungan pertemanan jadi lebih enak, karena tidak ada hubungan pribadi," ucapnya.

Dalam kesempatan ini Josephine kembali menekankan pentingnya keterbukaan dan juga kepercayaan antara pasangan untuk menyikapi hal ini. Dan bila masing-masing sudah memberikan kepercayaannya, jangan sampai kepercayaan itu disalahgunakan.

"Bagaimanapun semua orang punya masa lalu, tinggal bagaimana kita menyikapinya dengan arif, dan menjadikan masa lalu itu hanya sebagai bagian dari perjalanan hidup, bukan untuk mencari masalah baru," tutup Josephine M.J. Ratna.

Sumber:
Harian Surya, Minggu 15 April 2001